Jumat, 28 September 2012

Sampai Kapan Akan Berakhir ?


             Perkelahian atau bisa disebut juga dengan tawuran antar pelajar akhir-akhir ini semakin marak terjadi, sampai menelan korban meninggal. Dari tahun ke tahun semakin meningkat korban pun terus bertambah.  Jika terus dibiarkan akan semakin banyak menelan korban.
            Pada tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.
            Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas semua kejadian tawuran seperti ini yang kian merata disetiap sekolah. Peran orang tua, guru, kepolisian juga ikut andil dalam membina, tapi bukan itu saja peran pemerintah juga sangat penting dalam penyelesaian tawuran antar pelajar ini. Jika pemerintah kurang tanggap dan juga ketidak tegasan polisi sebagai penegak hukum, maka tawuran akan selalu terjadi dan mungkin tidak bisa diselesaikan jika tidak di tangani dengan serius. Pemberian sanksi terhadap pelajar-pelajar yang terlibat tawuran bisa membuat efek jera, pembinaan yang baik, peran orang tuan dalam memonitor kegiatan sang anak sangat diperlukan, dari pihak sekolah pun harus bertindak tegas bagi anak didiknya yang terlibat tawuran.
            Anggota komisi X DPR Rohmani menilai, tawuran antar pelajar dan mahasiswa merupakan bukti kegagalan kebijakan pendidikan yang selama ini di bangun oleh pemerintah yang terlalu meroentasi pada nilai atau akademik semata.
DAMPAK
            Akibat perkelahian antar pelajar ini banyak pihak yang dirugikan. Empat kategori dampak negatif dari perkelahian/tawuran;
1.      pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas
2.      rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan.
3.      terganggunya proses belajar di sekolah.
4.      berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain.
Mungkin menurut mereka dengan kekerasan bisa menyelesaikan masalah yang efektif, karena bisa melakukan apa saja agar apa yang diinginkan tercapai. Mereka tidak memikirkan konsekuensi jangka panjang yang akan didapat terhadap kelangsungan hidup masyarakata. 

PENYEBAB

Penyebabnya tidaklah sederhana yang demikian kompleksnya, seperti faktor sosiologis, psikologis, budaya, lingkungan, kebijakan pendidikan dan juga kebijakan publik. 

PENYEBAB REMAJA TERLIBAT PERKELAHIAN DALAM TINJAUAN PSOKOLOGIS

Kecenderungan interaksi dalam diri individu dan kondisi eksternal. Ada sedikit faktor psikologis mengapa pelajar berkelahi.
1.      Faktor Internal
2.      Faktor Keluarga
3.      Faktor Sekolah
4.      Faktor Lingkungan
Faktor inilah yang bisa menyebabkan perkelahian/tawuran antar pelajar semakin marak terjadi.

Refrensi :